Post 5 of 365 : Hancur

Luluh hati ini, bila tahu kesahihan sebuah cerita. Sebuah cerita yang menyesakkan, menyempit. Aku? Taklah tidak mengeluh, hanya luluh. Hancur berderai rasa itu, amarah, sedih, perit, jerih, semua terungkai. tak tahu mana harus aku layankan dulu, tak tahu mana harus aku ikat jiwa itu.

Pedih

Hancur luluh hati ini, saat mereka yang aku kira akan menapak, hanya duduk menjengah tapi langsung tak berganjak. Tak langsung mendongak, menyatakan hasrat jiwa sepi. Aku? sama saja seperti yang dulu, bukan sang lengkap bukan sang sempurna, hanya manusia. penuh salah

Salah itu tak sikit pun terganjak, tak sikit pun beredar, kerna aku manusia. Namun satu dunia mengawal adab baik itu jadi satu kepastian dalam hidup aku. Aku? itu kasar. Saya? itu lemah.

Merungkai, terungkai dan dirungkai. Sejauhnya aku menapak, aku tak betah. Ada yang tanya, apa betah di sini? iya, betah, tapi kini aku mahu pergi. Kerna ini bukan tempatku, ini bukan tanahku. Namun apa tanah bumi sana menguntungkan atau menghambarkan?

Larilah jiwa, dakaplah dunia, rangkullah akhirat. Allah tahu

Benar, Allah tahu.

-F_

Comments

Popular Posts